Warga lingkungan VII Kecamatan Bukit Kemuning Keluhkan Pencemaran Limbah Home Industri

0
328

Lampung Utara, PC – Dampak pencemaran limbah home industri pakan kedelai Tahu & Tempe, yang sangat mempengaruhi lingkungan sekitar serta menimbul kan aroma tidak sedap, di keluhkan warga lingkungan VII Kecamatan Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara, Senin (12/8/2019).

“Limbah dari pengolahan tahu dan tempe, serta dari usaha kecil ayam potong di sekitar lingkungan tersebut di duga mencemari lingkungan dan ekosistem mahluk hidup di sekitarnya,sampai pada persawahan pertanian warga tercemari oleh limbah tersebut”, ungkap pulahan warga.

Beberapa perwkilan masyarakat mengungkapkan, apa yang di kelola home industri tahu dan tempe serta usaha ayam potong di sekitar lingkungan kami,menimbulkan yang kami duga pencemaran lingkungan hidup yang sudah sangat menghawatirkan,upaya sudah kami lakukan dan kami sudah sampaikan kepada pemerintah Kecamatan sekira dua tahun yang lalu namun dalam acara Musrenbang sampai saat ini belum ada penanggulangan dan belum dapat teratasi oleh pihak pemerintah maupun pihak usaha home industri itu sendiri, keluh warga.

“Dampak pencemaran lingkungan yang mereka hadapi saat ini yang sudah terasa air sumur kalau hujan dari siring masuk Sumur, air keruh dan berbau busuk, sehingga di kahwatirkan berdampak kepada kesehatan”.

Lanjutnya, Harapan kami kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Utara agar dapat segera mengambil tindakan dan menangulangi bagaimana lingkungan kami dapat bebas dari pencemaran sebelum terjadi sesuatu yang berdampak negatif bersama home industri, tukasnya.

Terpisah Ketua Kelompok Wira Usaha Suparlan, mengakui limbah home industri sudah mencemari lingkungan, “kami juga sudah memberikan usulan kepada pemerintah untuk segera mencari solusi mengatasi masalah yang sedang kami hadapi,namun sampai saat ini belum ada,”katanya.

“Dirinyapun menbenarkan Bak Penampungan Limbah yang di buat pemerintah di sekitar home industri yang tidak berfungsi, menurutnya tidak berfungsi debet air yang akan masuk lebih tinggi,hingga Bak Penampungan tidak dapat menyerap dan berfungsi semaksimal mungkin,”sesalnya.

Suparlan berharap masalah limbah home industri dari lima puluh orang pengusaha kecil yang ia koordinir mendapatkan solusi dari pemerintah daerah setempat dalam waktu dekat sebelum menimbulkan hal yang tidak kami inginkan di kemudian hari, tutupnya.

Sementara hingga berita ini di terbitkan Pemerintah Daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lampung Utara belum dapat di konfirmasi. (red/*)