Tragedi Kanjuruhan, Indonesia dan FIFA akan bentuk tim transformasi sepak bola Nasional

0
120

Jakarta, Penacakrawala.com  – Indonesia dipastikan tak akan mendapat sanksi dari Federasi Sepak Bola Internasional atau FIFA seusai tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022. Kepastian ini disampaikan langsung Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

“Hari Senin malam, saya telah bergabung langsung berbicara langsung dengan Presiden FIFA, Presiden Gianni Infantino. Berbicara banyak mengenai tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, dan juga berbicara mengenai FIFA Under Twenty,” ujar Jokowi di Istana, Jakarta, Rabu 5 Oktober 2022.

Selanjutnya, pemerintah Indonesia bersama FIFA bakal membentuk Tim Transformasi Sepak Bola Nasional. Ini sebagai salah satu poin dalam surat FIFA yang diterima oleh Presiden Jokowi sebagai tindak lanjut pembicaraan per telepon dengan Presiden FIFA Gianni Infantino pada Senin 3 Oktober 2022.

“FIFA bersama-sama dengan pemerintah akan membentuk Tim Transformasi Depak Bola Indonesia dan FIFA akan berkantor di Indonesia selama proses-proses tersebut,” kata Presiden Jokowi di Istana, Jakarta, Jumat 7 Oktober 2022.

Bukan hanya itu. Presiden Jokowi sebelumnya juga mengutus Erick Thohir selaku Mantan Presiden Inter Milan untuk melobi Presiden FIFA Gianni Infantino di Doha, Qatar, Rabu 5 Oktober 2022. Lobi Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir kepada Presiden FIFA Gianni Infantino dibantu kedekatan keduanya yang sama-sama fans Inter Milan atau Interisti.

Usai tragedi Kanjuruhan Malang sempat muncul kekhawatiran akan ada sanksi berat dari FIFA untuk Indonesia. Kondisi ini jelas merugikan karena Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 nanti. Namun, FIFA akhirnya mengirimkan surat tidak akan ada hukuman untuk Indonesia. Keputusan diambil setelah Gianni Infantino bertemu Erick Thohir di Doha, Qatar.

Keduanya sudah saling mengenal. Selain sesama penggemar berat kulit bundar, hubungan dengan Presiden FIFA sudah dijalin saat Menteri BUMN itu masih menjabat sebagai Presiden Inter Milan di 2015.

“Awalnya, ketemu perwakilan FIFA, meski saya sudah berkomunikasi dengan Presiden Gianni. Apalagi, sebelumnya Presiden Gianni juga sudah kontak dengan presiden kita. Akhirnya saya terbang ke Doha untuk berjumpa dengan Gianni. Saat pertama bertemu, masing-masing susah bicara. Kita orang bola, kita punya perasaan yang sama atas kejadian itu,” kata Erick Thohir, Minggu 9 Oktober 2022.(**/Red)