TP PKK Tanggamus Gelar Sosialisasi Posyandu Remaja

0
397

Tanggamus, Penacakrawala.com – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tanggamus Hj. Sri Nilawati (Bunda Sri) menggelar pelaksanaan Sosialisasi Posyandu Remaja bertemakan “Dengan Posyandu Remaja Kita Tingkatkan Sumber Daya Remaja Tanggamus yang tangguh dan berkualitas” di Gedung Serba Guna (GSG) Gisting. Kamis, 27 Agustus 2020.

Turut hadir Hi Am Syafe’i Wakil Bupati Tanggamus sekaligus Pembina TP PKK Tanggamus, Beberapa Kepala OPD Kesehatan, Pendidikan, PPKB, PMDPengurus Tim Penggerak PKK Kabupaten Tanggamus Ketua TP. PKK Kecamatan se-kabupaten Tanggamus Kepala UPT Kesehatan se- Kabupaten Tanggamus.

Disampaikan Bunda Sri dalam sambutannya, “Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, masa dimana remaja berusaha mencari jati dirinya. Dalam fase ini, mereka akan melakukan penyesuaian dengan lawan jenis, perubahan pola perilaku, dan sosialisasi dengan lingkungan sekitar. Saat memasuki masa remaja, seseorang akan cenderung memisahkan diri dari keluarga,”katanya.

Maka lanjutnya,tidak salah jika dikatakan bahwa masa remaja adalah masa rentan dengan berbagai permasalahan. Mulai dari permasalahan dengan diri sendiri, keluarga, hingga permasalahan dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, perlu ada pendampingan dan pembinaan agar remaja tidak terjerumus pada hal negatif yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain di sekitarnya. Sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi remaja, TP PKK Kabupaten Tanggamus akan menghadirkan Posyandu Remaja untuk mendampingi para remaja menghadapi fase-fase krusial dalam hidupnya,”jelasnya.

Masih kata Bunda Sri, “Posyandu Remaja memiliki tujuan yaitu, meningkatkan peran remaja dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi posyandu remaja, meningkatkan Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS), meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja tentang kesehatan reproduksi bagi remaja, meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan jiwa dan pencegahan penyalahgunaan NAPZA, mempercepat upaya perbaikan gizi remaja, mendorong remaja untuk melakukan aktivitas fisik, melakukan deteksi dini dan pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM), dan meningkatkan kesadaran remaja dalam pencegahan kekerasan,”terangnya.

Bunda Sri berharap, capaian dalam melaksanakan kegiatan Posyandu Remaja tidak memandang status pendidikan.

“Sasaran kegiatan Posyandu Remaja adalah remaja usia 10-18 tahun, laki-laki dan perempuan dengan tidak memandang status pendidikan dan perkawinan termasuk remaja dengan disabilitas. Sedangkan untuk sasaran petunjuk pelaksanaan terdiri dari petugas kesehatan, Pemerintah Pekon/Kelurahan (termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi kemasyarakatan), pengelola program remaja, keluarga dan masyarakat, serta kader kesehatan remaja. Adapun kriteria kader posyandu remaja, yaitu berusia antara 10-18 tahun, mau secara sukarela menjadi kader, dan berdomisili di wilayah posyandu remaja tersebut berada,”pungkasnya.

Sementara dalam penyampaian Wabup, dirinya sangat menyambut baik diselenggarakannya Sosialisasi Posyandu Remaja oleh Tim Penggerak PKK dengan tujuan yang bermanfaat.

“Ini merupakan Inovasi baru kita dalam memperluas Fungsi Posyandu setelah adanya Posyandu Balita, Posyandu Lansia sampai dengan Posyandu Ternak pun kita ada,”katanya

Lanjutnya, Program Posyandu Remaja ini merupakan Program yang sangat bermanfaat, memberi wadah para remaja dalam mengekspresikan diri pada hal positif yaitu berperan serta dalam bidang kesehatan dan keterampilan, serta untuk menghindari perkembangan pergaulan remaja yang makin hari dianggap semakin rawan dan mencegah timbulnya hal hal yang negatif,”kata Wabup

Masih kata Wabup, Sekarang ini terdapat berbagai dampak pada masyarakat, baik yang positif maupun yang negatif. Dampak positif globalisasi adalah perkembangan teknologi yang semakin canggih sehingga mempermudah seseorang untuk memperoleh berbagai informasi yang tidak terbatas. Informasi dapat berupa hiburan, pengetahuan dan teknologi, yang diperoleh dan berbagai cara seperti: TV, Video, Film-Film, Internet dan sebagainya. Kemudahan informasi memang memuaskan rasa ingin tahu kita serta dapat mengubah nilai dan pola hidup seseorang, termasuk anak-anak remaja yang akan menginjak dewasa,”terang Wabup.

Sedangkan lanjutnya,dampak negatif yang ditakuti adalah gaya hidup yang sangat menonjolkan sifat individualistik, apatis dan bebas. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyak timbulnya masalah psikososial pada remaja seperti penyalahgunaan narkoba, perilaku seks bebas dan menyimpang serta kriminalitas anak, sehingga banyak mengakibatkan kegagalan pendidikan, atau kegagalan di bidang lain,”tutup Wabup.

(Uud)