Tempat ‘Penampungan’ PKL Monas Sepi Pembeli

0
689

Buanainformasi.com – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama beserta dengan sang wakil, Djarot Saiful Hidayat menyempatkan diri mereka untuk meninjau lokasi Lenggang Jakarta, Rabu, 20 Mei 2015.

Lenggang Jakarta sendiri adalah suatu program dari Pemerintah DKI Jakarta yang menyediakan sebuah lokasi binaan (lokbin) untuk para pedagang kaki lima (PKL) yang berada di kawasan Monas.

Dalam peninjauannya, terlihat suasana Lenggang Jakarta yang masih sepi pengunjung, bahkan sepi pedagang. “Ini sepi karena belum diresmikan pembukanya, baru soft launching kemarin,” ujar Djarot.

Dari informasi yang diberikan, Lenggang Jakarta akan secara resmi dibuka per tanggal 22 Mei mendatang pukul 14.00 waktu setempat.

Terkait harga makanan dan minuman yang terbilang cukup mahal bagi kalangan menengah, mantan wali kota Blitar itu menampiknya. Menurut Djarot, harga tersebut masih relatif mengingat kualitas dan kebersihan makanan yang sangat terjaga dengan pengawasan langusng dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).

Djarot optimis jika Lenggang Jakarta nantinya akan diramaikan oleh pengunjung, baik dalam maupun luar negri. “Lokasi di sini enak loh suasananya, nanti pasti ramai apalagi kalau ada event seperti pertunjukan musik dari grup band ataupun kesenian gambang kromong,” jelasnya.

Pedagang mengeluh

Seorang pedagang di area relokasi pedagang kaki lima (PKL) Lenggang Jakarta mengeluhkan sepinya pengunjung di pusat jajanan yang baru dibuka di Lapangan IRTI Monas itu.

“Sudah sebulan kami (berjualan) di sini, enggak ada yang masuk,” ujar Emiwati, pedagang itu, kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Emiwati, yang mengaku sebagai bekas PKL di Lapangan IRTI, dan kini berjualan sate padang di Lenggang Jakarta, mengatakan sepinya pengunjung itu dikarenakan wisatawan yang mengunjungi Monas belum banyak yang mengetahui keberadaan area relokasi PKL itu.

Hal itu, kata Emiwati, dikarenakan akses utama Lapangan Monas saat ini masih melalui pintu selatan yang langsung tersambung dengan area Taman Monas tanpa melalui area relokasi PKL yang dihuninya.

“Makanya kami minta pintu yang di sana ditutup Pak, yang dibuka pintu yang ini saja (pintu barat daya), supaya orang yang ke Monas bisa lewat kami, jadi kami kelihatan,” keluhnya.

Ahok, mengaku baru mengetahui kondisi itu. Ia kemudian berjanji untuk menjadikan pintu barat daya sebagai akses utama Monas. Selain itu, Ahok menjelaskan, kawasan perdagangan Lenggang Jakarta saat ini masih sepi karena Pemprov DKI pada tahapan ini masih mengujicoba pengoperasian kawasan itu.

Saat Lenggang Jakarta dioperasikan penuh pada bulan Juni nanti, Ahok mengatakan, Pemprov DKI akan berupaya untuk menarik lebih banyak pengunjung ke area tersebut.

“Kita mau promosi. Orang-orang kantoran mau kita dorong supaya mereka makan siang di sini, kita sediakan bus tingkat gratis kepada mereka,” kata Ahok.

Berdasarkan pantauan VIVA.co.id, saat ini sudah tidak terlihat lagi pekerjaan pembangunan di kawasan Lenggang Jakarta. Kios-kios pedagang telah berdiri dan tertata rapi meski belum semuanya ditempati pedagang untuk berjualan.

Berdasarkan data Dinas KUMKMP DKI, ada sebanyak 329 pedagang yang akan berjualan di saat Lenggang Jakarta resmi dioperasikan pada bulan Juni. Untuk melakukan pembelian jajanan di Lenggang Jakarta, pengunjung hanya bisa menggunakan uang elektronik layaknya membayar tiket moda transportasi TransJakarta. (sumber : Viva.co.id)