Swakelola perbaikan Normalisasi jaringan sawah tadah hujan diduga tidak sesuai dengan Bestek

0
789
Photo:Team
Photo:Team
Photo:Team

Kartaraharja, Buanainformasi.com Pelaksanaan Swakelola perbaikan Normanilasi jaringan sawah tadah hujan di kampung kartaraharja kecamatan Tulang Bawang Udik kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung tepatnya di seputaran irigasi betung kartaraharja diduga tidak sesuai dengan Bestek. 21/12/2013

Ironisnya, pembangunan yang menelan Anggaran APBN 2013 Senilai Rp.178.000.000,- dengan ketentuan Volume pekerjaan, dua kilometer sampai Tiga kilometer perkampung, Lebar permukaan 1,5 cm, dalam 1 m, Lebar dasar 1,20 cm pekerjaan tersebut dan harus selesai 31 Desember 2013, tetapi sangat memprihatinkan dan tidak layak di gunakan terkesan pengerjaan di lakukan asal jadi tanpa memperhatikan kualitas pekerjaan.

Menurut beberapa warga desa kartaraharja yang enggan di sebutkan namanya, Banyak sekali kejanggalan dalam pelaksanaan proyek tersebut, oleh karenanya kami meminta pihak-pihak yang terkait dapat mengusut tuntas dugaan pengerjaan asal jadi ini, Kami harapkan kepada pengguna kuasa anggaran, maupun konsultan dapat benar-benar bijak dalam menyikapi hal seperti ini. Sehingga pembanggunan yang sedang berjalan di Tulang Bawang Barat ini bisa sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Lanjut warga kemungkinan besar dari semua proyek yang ada dan yang sedang di bangun di bumi Ragam sai mangi wawai ini pengerjaannya asal jadi juga, Pertanyaan Masyarakat, apakah ini yang bisa di bilang adil dan berjuang untuk rakyat, “Mau seperti apa nanti hasilnya jika hal ini di biarkan berlanjut, akan bertahan berapa lama, kasihan masyarakat selalu menjadi Korban.” papar Warga.

Warga mengharapkan, adanya tindakan tegas dari Dinas Pekerjaan umun sebagai pengguna kuasa anggaran dalam proyek tersebut untuk melakukan teguran kepada (P3A) yang nakal, dan P3A harus memperbaikinya.”Harusnya ada tindakan tegas dari kepala Dinas Pekerjaan Umum selaku pengguna kuasa anggaran beserta seluruh panitianya untuk tidak menerima pekerjaan tersebut, Selain itu, ada baiknya masyarakat dapat di ikut sertakan mengawasi seluruh pekerjaan proyek yang ada di daerah Tulang Bawang Barat, Hal itu demi menjamin kualitas dari pekerjaan proyek tersebut.”

Besar harapan warga kepada DPRD kabupaten Tulang Bawang Barat dalam hal ini Komisi C  dapat menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat dengan baik, agar pembangunan di daerah ini akan sesuai dengan harapan Masyarakat, Harap Warga.

Menurut, Hariyoso ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) saat ditemui kepala perwakilan Buanainformasi.com di kediamannya beberapa waktu yang lalu terkait dengan pemberitaan di media online Buanasumsel.com, “memang bener pak made yang ambil photo-photonya, dan juga belum tentu yang mereka tulis itu benar semuanya, “apa komentar bapak terkait berita di buanasumsel.com.?? “Saya tidak tahu apa-apa saya hanya sekedar tenaga kerja adapun hal lainnya, memang sudah saya serahkan sama Bus dengan Kepala Desa. Arsip dan buku-buku data tersebut sudah saya serahkan kepada Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM). urusan yang lain saya tidak tahu menahu, saya sudah menambahkan karung untuk talut agar supaya menghalangi air tidak masuk keladang masyarakat. Tutur Hariyoso.(KPW/Team, Nantikan Edisi berikutnya)

 

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Realis: Berita Yang Terbit di Buanasumsel.com

Di Duga Normalisasi Jaringan Sawah Tadah Hujan Kartaharja Tidak Sesuai RAB

Kartaharja-Tulang Bawang , Lampung , Buanasumsel.com-Pelaksanaan swakelola perbaikan Normalisasi jaringan sawah tadah hujan di kampung kartaharja kecamatan tulang bawang udik kabupaten Tulang bawang barat provinsi Lampung tepatnya di seputaran irigasi betung kartaharja. 13/12/2013 diduga sarat penyimpangan

Ironisnya, saat taem wartawan Buanasumsel.com, menemui Hariyoso selaku ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) di lokasi pasar kartaharja untuk, Mengkonfirmasi terkait pelaksanaan Swakelola tersebut, Hariyoso menganjurkan agar wartawan kelokasi pekerjaan, “langsung aja kelapangan pak di sana banyak orang yang kerja.” Tapi sangat disayangkan setibanya wartawan di lokasi tidak ada satupun pekerja yang di temukan, hanya ada tumpukan karung yang di bentuk sebagai talut irigasi,  team liputan buanasumsel.com memutuskan untuk kembali menemui pak Hariyoso di tempat yang sama, langsung menyampaikan hasil survey lapangan kepada pak Hariyoso.

Menurut  Hariyoso, “itukan lebih bagus melebihi dari RAB yang ada dan akan kita tambah lagi enam titik pintu air.”red, “bisa kami melihat RAB nya pak.” Pelaksanaan pekerjaan itu sudah di survey team dari provinsi dan RAB nya sudah saya serahkan beserta  photo-photonya, masalah wartawan saya sudah ngasih uang Rp.2.000.000, (dua juta rupiah) sama saudara risky, lagi pula itu bukan urusan kamu gak usah kamu liput-liput pekerjaan itu, tutur Hariyoso dengan nada kesal.

Ditempat terpisah menurut konsultan pendamping pelaksanaan Normalisasi jaringan sawah tadah hujan kampung kartaharja, Pak Supri, “dana yang di gunakan adalah Anggaran APBN 2013 Senilai Rp.178.000.000,- dengan ketentuan Volume pekerjaan, dua kilometer sampai Tiga kilometer perkampung, lebar permukaan 1,5 cm dalam 1 m lebar dasar 1,20 cm pekerjaan tersebut harus selesai 31 Desember 2013.” Ungkap Supri.

Hal yang sama disampaikan oleh kepala kampung, kartaharja, Pak Buhairi, “ Memang benar di kampung kami ada pekerjaan pelaksanaan Normalisasi jaringan sawah tadah hujan, yang dikerjakan oleh ketua P3A saya hanya pelindung di tingkat kampung, kalau masalah pekerjaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab ketua P3A.” Katanya. (Team liputatan buanasumsel.com)