Kotabumi, buanainformasi.com – Sekolah Tinggi ILmu Hukum Muhammadiyah (STIH-M) Kotabumi menggelar Seminar Nasional bertemakan “Penataan Kewenangan Komisi Yudisial Untuk Mewujudkan Peradilan Yang Bermartabat”, pembicara acara tersebut adalah anggota DPR-RI Komisi II, Henry Yosodiningrat, dan Akedemisi STIH-M, Slamet Haryadi.(2/10/2015)
Dalam paparannya, Henry, menyoroti peran Komisi Yudisial (KY) yang dianggap tidak maksimal, “keberadaan Komisi Yudisial berdasarkan UUD 45 untuk mewujudkan keadilan yang sebenarnya dalam sistem pradilan. Akan tetapi sejauh ini peran tersebut tidak terlihat. Kedudukan strategis tetapi kewenangan sangat terbatas”, paparnya.
Himbaunya, melalui seminar ini diharapkan ada masukan dari kalangan mahasiswa dan akademisi yang nantinya akan dijadikan dasar perbaikan undang-undang tentang keberadaan KY, kata Henry.
Sementara itu Slamet Haryadi dalam paparannya, lebih pada independensi hakim sebagai pemutus rasa keadilan. Baginya hakim seyogyanya harus juga memperhatikan aspek diluar hukum formal. “Hakim jangan memakai kacamata kuda yang hanya melihat atas dasar hukum-hukum yang tertulis (positipistik) tetapi ada aspek lain terutama moral”, terangnya.
Untuk itu, lanjut Slamet, bagaimana Komisi Yudisial mendorong aspek budaya hukum (moral) sebagai salah satu indikator pemilihan seorang hakim, imbuhnya.
Acara yang digelar di Aula STIH-M tersebut dihadiri para utusan Forkopimda Lampura, dan diikuti oleh ratusan mahasiswa yang ada di Lampura. (Y/basri)
