Petral Dibubarkan, Pemerintah Harus Beli Minyak Langsung

0
883

harga-pertamax-naik_663_382Buanainformasi.com – Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Tumiran meminta likuidasi Pertamina Energy Trading Limitedm atau Petral dilanjutkan dengan pembelian minyak mentah secara langsung. Hal ini untuk memutus mata rantai mafia impor bahan bakar minyak.

“Maka, pembubaran Petral harus dilanjutkan dengan pembelian minyak secara langsung melalui skema antarpemerintah (G to G),” kata dia dalam keterangannya, Rabu 18 Mei 2015.

Ia mengapresiasi langkah berani PT Pertamina melikuidasi Petral dan anak usahanya, yakni Pertamina Energy Services Ltd dan Zambesi Investment Ltd. Tumiran juga mendukung dorongan kuat pemerintah, yakni Menteri ESDM Sudirman Said dan Menteri BUMN Rini Soemarno untuk proses likuidasi Petral cs tersebut.

“Namun, itu saja tidak cukup. Mesti, ada langkah-langkah strategis pemerintah selanjutnya, yakni aktif melakukan lobi, atau negosiasi pembelian minyak secara langsung,” katanya, ‎yang merupakan Anggota DEN dari unsur akademisi itu.

Menurut dia, pembelian minyak secara langsung melalui skema G to G, juga menghindari kecurigaan bahwa pembubaran Petral hanya sekadar perpindahan mafia saja, atau ganti baju.

Dia juga mengatakan, dengan pembelian langsung G to G, maka selain jaminan pasokan, juga bisa mendapat harga minyak yang lebih murah. Tumiran mencontohkan, Jepang dan Tiongkok yang mendapat pasokan minyak dan gas dalam jangka panjang dari sejumlah negara dengan harga khusus.

“Tiongkok bisa dapat LNG dari Kilang Tangguh, Papua dengan harga murah dan berjangka panjang, kenapa kita tidak bisa melakukan seperti itu?” ujarnya.

Menurut dia, pemerintah harus menunjukkan kemampuan negosiasinya untuk mendapat jaminan minyak mentah dari negara-negara produsen. Pemerintah bisa menegosiasikan pasokan minyak mentah dari Arab Saudi, atau negara lainnya. Kalau nanti sudah deal, maka Pertamina tinggal bawa minyaknya ke Indonesia.

Sebenarnya, lanjutnya, Petral tidak perlu dibubarkan, kalau pemerintah bisa mendapat minyak mentah secara langsung dan tanpa melalui “trader”.

Pemerintah secara resmi mengumumkan likuidasi Petral dan anak usahanya. Pengumuman tersebut disampaikan dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu 13 Mei oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Sudirman Said, Dirut Pertamina Dwi Soetjipto, dan Komut Pertamina Tanri Abeng.

Sudirman Said mengatakan, pembubaran Petral bisa memutus rantai pasokan minyak di masa lalu yang penuh rumor dan syak wasangka soal mafia minyak. Dengan demikian, Pertamina bisa lebih fokus menjalankan bisnisnya. Sudirman juga memastikan, pembubaran Petral bukanlah proses ganti baju.

Menteri ESDM mengatakan, likuidasi Petral sejalan dengan rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Pada saat yang sama, Pertamina juga akan merampungkan perbaikan tata kelola dan proses bisnis yang dijalankan oleh Integrated Supply Chain (ISC). (sumber : Viva.co.id)