Perkembangan Terbaru Zika dan Penanganannya

0
615
Perkembangan Terbaru Zika dan Penanganannya
Perkembangan Terbaru Zika dan Penanganannya

Bandar Lampung, buanainformasi.com-Pada saat ini di Indonesia belum ditemukan kasus positif Zika. Adapun 1 kasus yang pernah ditemukan di Jambi didasarkan dari laporan Lembaga Eijkman. Laporan ini dibuat setelah dilakukan penelitian oleh Eijkman ketika terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jambi padatahun 2014. Demikian yang disampaikan Menkes, Prof. Dr. dr. NilaFaridMoeloek, Sp.M (K) dalam rilisnya menanggapi berkembangnya kasus Zika dari 41 kasus menjadi 82 kasus infeksi Zika saat ini di negara tetangga Singapura.Kamis (02/09/2016)

Virus Zika merupakan salah satu virus dari jenis Flavivirus. Virus ini memiliki kesamaan dengan virus dengue, berasal dari kelompok Arbovirus, dimana vektorad olah nyamuk Aedes Aegypti untuk daerah tropis sehingga memiliki gejala yang mirip dengan DBD. masyarakat diminta waspada dan lebih berhati-hati ketika bepergian keluar negeri terutama bagi ibu hamil karena ditakutkan ibu hamil yang terinfeksi virus Zika akan berisiko memiliki anak yang terkena Microchepaly.

Adapun gejala infeksi virus zika diantaranya mata merah, demam mendadak, sakit kepala,lemas, kemerahan pada kulit badan, nyeri sendi dan nyeri otot. Pada beberapa kasus zika dilaporkan terjadi gangguan saraf dan komplikasi autoimun. Gejala penyakit ini menyebabkan kesakitan tingkat sedang dan berlangsung selama 2-7 hari. Penyakit ini kerap kali sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan medis dengan beristirahat yang cukup dan minum cairan untuk mencegah dehidrasi. Pada kondisi tubuh yang baik penyakit ini dapat pulih dalam tempo 7-12 hari.

Untuk memeriksa kepastian diagnose penyakit virus Zika diperlukan pemeriksaan konfirmasi laboratorium DBD dengan specimen diambil paling lambat dalam masa kurang dari 6 hari setelah timbul gejala, apabila hasil pemeriksaan LAB dinyatakan negatif dengue makadi lanjutkan dengan pemeriksaan virus Zika dengan mengirimkannya ke Laboratorium Nasional Balitbangkes, Jalan Percetakan Negara No. 29 Jakarta, dan melaporkannya juga kepada Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI. Demikian SOP penanganan penyebaran virus Zika termasuk di Provinsi Lampung.

“Saya juga menghimbau kepada masyarakat Lampung yang ingin bepergian ke Singapura untuk sebisa mungkin menunda perjalanannya bila memang bukan dalam keperluan yang penting, terutama ibu hamil.”, demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Dr. Dr.Hj. Reihana, M.Kes di ruangan beliau.

Beliau juga menambahkan, “Sampai saat ini belum ada vaksin ataupun obat tertentu untuk mengobati infeksi Zika akan tetapi dapat sembuh dengan daya tahan tubuh yang baik. Yang paling penting untuk selalu lakukan pencegahan dengan 3M Plus: Menguras, Menutup, Memanfaatkan barang bekas dan Plus kegiatan pencegahan seperti menaburkan bubuk Larvasida pada tempat penampungan air, menggunakan obat anti nyamuk, kelambu, obat oles anti nyamuk.”

Sesuai arahan Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Lampung telah melayangkan surat edaran ke Kabupaten atau Kota terkait kesiapan pencegahan dan antisipasi bila virus Zika masuk ke Indonesia khususnya Provinsi Lampung pada tanggal 5 Februari yang lalu,danakan mengirimkan kembali surat edaran terkait potensi perkembangan virus Zika masuk ke Indonesia. (Red/Humas Kesehatan Lampung ).