Perjuangan Rubaidah Nenek Renta Sebatang Kara Dalam Kemiskinan

0
1111
Perjuangan Rubaidah Nenek Renta Sebatang Kara Dalam Kemiskinan
Perjuangan Rubaidah Nenek Renta Sebatang Kara Dalam Kemiskinan

Perjuangan Rubaidah Nenek Renta Sebatang Kara Dalam Kemiskinan

[sz-ytvideo url=”https://www.youtube.com/watch?v=dcicv__7sMM&feature=youtu.be” theme=”dark” cover=”youtube” start=”1″ end=”1″ responsive=”y” autoplay=”y” loop=”y” fullscreen=”y” disablekeyboard=”y” disableiframe=”y” disablerelated=”y” delayed=”y” schemaorg=”y” /]

 

BUANAINFORMASI.COM-Rubaidah Wati janda renta (100) tahun hidup sebatang kara Warga Dusun Sukajadi Desa Cabang Empat Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara, Lampung.Tinggal sebatang kara di gubuk reot berukuran 2×3 berada didalam Kebun Kopi. untuk mempertahankan hidup hanya mengandalkan profesi sebagai pencari kayu bakar dan mengayam bakul bambu, sayangnya hingga saat ini belum juga mendapat perhatian dari Dinas Sosial Kabupaten setempat.Senin (25/09/2016)

Rubaidah Wati atau yang akrab disapa nenek Rubah, seorang nenek renta yang bertahan hidup dengan berprofesi sebagai pencari  kayu bakar dan mengayam bakul dari kulit bamboo.Diusianya rentanya harus melawati jalanan setapak dengan langkah kaki yang tertatih-tatih tanpa alas kaki  membawa rantingan kayu karet dari kebun warga menuju gubuk reot tempat tinggalnya.

Salah satu Warga Dusun Suka Jadi Ibu Siri menuturkan untuk mendapatkan kayu bakar dan bambu sebagai bahan baku anyaman bakulnya setiap hari nenek rubah harus berjalan kaki menyusuri kebun warga yang berjarak sekitar 300 meter dari gubuk reot tempat tingalnya. mereka merasa iba dengan nasib yang dialami   nenek Rubah, tetangga sering kali memberikan bantuan beras dan sayur. “hamper semua warga disini kenal nenek Rubah,yang berjualan bakul dari bambu dan harus berjalan ckup jauh,”ungkap ibu siri

Dengan kondisi yang sangat memprihatinkan  tidak punya sanak saudara hidup sebatang kara tinggal di gubuk reot, berada ditengah kebun kopi,serta hidup dalam kemiskinan dan keterbatasan bukanlah hal yang harus diratapi.Dia hanya berupaya agar disisa hidupnya tidak bergantung dan menyusahkan orang.

kondisi nenek Rubah semakin diperparah dengan tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat.(Basri Subur)