Peringati Sumpah Pemuda Ke-90, Lapas Gunung Sugih Wajibkan Warga Binaan Miliki Jiwa Kewiraswastaan

0
543

Lampung Tengah, buanainformasi.com – Hari Sumpah Pemuda ke 90 kali ini mengambil tema “BANGUN PEMUDA SATUKAN INDONESIA”. Tema ini diambil atas dasar pertimbangan pembangunan kepemudaan untuk melahirkan generasi muda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, Sehat, cerdas, kreatif, inovatif, Mandiri, demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Terkait dengan pembinaan didalam Lapas, Narapidana adalah usia produktif yang wajib memiliki kreatifitas dan jiwa kewiraswastaan agar memiliki peluang usaha ketika bebas kelak. Demikian disampaikan Kepala Lapas Gunung Sugih, Syarpani saat menjadi Inspektur Upacara Hari Sumpah Pemuda di Lapangan Mini Soccer. Senin, 29/10

” Warga binaan kami yang usia Pemuda berjumlah 291 usia produktif yaitu antara 19 – 30 tahun.

Kami bina dan berikan pelatihan kewiraswastaan yaitu budidaya ternak kambing, ikan, kerajinan tapis.  Dengan harapan mereka menjadi pencipta lapangan kerja di luar lapas”, Ujarnya.

Penggiat kerjasama dengan Karang Taruna Lampung Tengah ini menyampaikan bahwa Pesatnya perkembangan teknologi informasi ibarat dua mata pisau. Satu sisi ia memberikan jaminan kecepatan informasi sehingga memungkinkan para pemuda kita untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam pengembangan sumber daya serta daya saing, namun pada sisi yang lain perkembangan ini mempunyai dampak negatif, informasi-informasi yang bersifat destruktif mulai dari hoax, hate speech, pornografi, narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme dan terorisme juga masuk dengan mudahnya apabila kaum muda tidak dapat membendung dengan filter ilmu pengetahuan serta kedewasaan dalam berbangsa dan bernegara.

Syarpani menyampaikan juga sebagai Pegawai Lapas, agar menjadi problem solver bukan trouble maker.

” Kami memiliki 32 pegawai baru. Saya harapkan pemuda pemuda ini jadi motor penggerak kemajuan lapas demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat bukan sebagai penyebab masalah”, tutup Syarpani. (Hengki)