Mulai Tahun 2022, Laba PT Freeport Indonesia Akan Capai Rp. 28,2 Triliun per-Tahun

0
478

Lampung, bitv – Berdasarkan data proyeksi PT Freeport Indonesia, laba bersih perusahaan akan anjlok cukup dalam pada periode 2019-2022. Tahun ini, laba bersih perseroan diestimasi anjlok nyaris 100% ke US$ 170 juta atau sekitar Rp2,38 triliun (kurs Rp14.000 /dolar AS). Namun penurunan laba itu hanya sementara karena mulai 2022, riset perusahaan memprediksi Freeport. akan menghasilkan yang laba stabil di US$ 2 miliar atau Rp28.2 Triliun per tahun.

Mulai Tahun 2022, laba Freeport diproyeksikan stabil sekitar US$ 2 miliar per tahun. Bahkan laba perusahaan diprediksi bisa menembus US$ 2,36 miliar (Rp33,04 triliun) pada 2034. Jika laba tersebut diakumulasikan sampai akhir jangka waktu pengembangan tambang di 2041, maka Indonesia akan mendapatkan keuntungan bersih US$ 34,17 miliar, atau sekitar Rp 478 triliun dalam 20 tahun.

Manajemen PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) sebagai BUMN yang mengambil alih PT Freeport Indonesia sebelumnya sudah menghitung prediksi laba ini. Inalum menilai penurunan laba sejak 2019 memang akibat operasi tambang Grasberg yang akan berpindah dari tambang terbuka (open pit) menjadi tambang bawah tanah (underground mining), sehingga akan mengurangi pencapaian pendapatan perusahaan secara signifikan.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Gatot mengatakan, turun di 2019,  revenue PT Freeport Indonesia maupun dividen. Ini karena pindah dari tambang terbuka ke tambang bawah tanah. Tapi di 2020 revenue akan naik, dan juga dividen, karena sudah pindah ke underground pit. (*)