Lampung Utara,buanainformasi.com- Kotabumi Kabupaten Lampung Utara (Lampura) dinyatakan paling tinggi angka penderita Gizi Buruk (Gizbur) di tahun 2015 dari 14 kabupaten/kota yang ada di Lampung. Kasus penderita Gizbur di Lampura mencapai 23 kasus. Demikian diungkapkan Anggota Komisi IV DPRD Lampura Triyono seusai mangikuti rapat di kantor setempat ,Selasa (20/10/2015).
Triyono menjelaskan bahwa penderita Gizi buruk pada Balita mencapai angka yang cukup tinggi. Dan tentunya hal tersebut merupakan preseden hal buruk bagi daerah Lampura. Ini menunjukan kinerja pemerintah melalui satuan kerjanya lemah. “Ini juga berkaitan erat dengan kinerja Dinas Kesehatan Lampura yang terkesan kurang efektif menangani penyakit Gizi buruk”tegasnya.
Dalam hal ini pihaknya sangat prihatin atas kondisi tersebut. Pasalnya, adanya penderita Gizi buruk apalagi dengan angka yang terbilang tinggi, adalah merupakan potret kemiskinan yang seharus nya sudah bisa ditanggulangi sejak lama. “Kita akan sampaikan masalah ini melalui pandangan umum fraksi pada sidang paripurna mendatang”serunya.
Triyono memastikan secepatnya akan membahas problema sosial ini, melalui rapat internal komisi terlebih dahulu, yang kemudian hasilnya akan menjadi agenda kerja komisi bidang kesehatan dengan menyikapinya secara tegas agar pihak tetkait tidak lalai dalam menangani permasalahan tersebut. “Yang jelas kita akan rapat internal dulu untuk menentukan sikap komisi,”tegas dia.
triono pun menambahkan bahwa Pihaknya akan memanggil Dinas Kesehatan dan pihak terkait lainnya guna membahas masalah Gizi buruk itu secara khusus.”Dalam pembahasan itu, kita ingin mendengarkan langsung jawaban dari Dinas Kesehatan”tutup Triyono
Di lain tempat Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampura Prasetyo Heri sebelumnya mengaku, telah melakukan pendataan kebawah sebagai langkah deteksi dini jika ada warga yang terkena gizi buruk.”Kita sudah lama melakukan pendataan kebawah,”ujar Prasetyo.
Heri pun menerangkan Dimana dalam pendataan itu, jika ditemukan Balita yang terkena gizi butuk,maka akan dijemput oleh petugas kesehatan kemudian akan dilakukan perawatan di RSD Ryacudu Kotabumi.”Dari 23 kasus gizi buruk. Hanya ada 2 orang yang murni terkena gizi buruk lainnya disebabkan adanya penyakit penyerta seperti TBC dan deare.”Semua pasien yang dirawat saat ini sudah dinyatakan sembuh”terangnya. (Sis)