Ribuan hektar tambak udang di kecamatan sragi ketapang dan bakauheni kini harus mengencangkan ikat pinggang akibat kemarau yang tengah melanda, produksi panen saat ini menurun hingga 40 persen, biasanya dalam 1 hektar tambak udang modern mampu menghasilkan sekitar 10 ton, namun sekarang hanya sekitar 6 ton, sedangkan tambak tradisioanal biasanya menghasilkan 2 hingga 3 kwintal per hektar, panen kali ini hanya mampu maksimal 1,5 kwintal per hektar.
Akibat kadar garam air yang berada di dalam tambak sangat tinggi, sehingga petani untuk mengeolah air menjadi payau, para petani pun kesulitan untuk mendapatkan air tawar, akibatnya pertumbuhan udang panami maupun udan windu tidak dapat berkembang dengan baik.
Beruntung, harga udang yang masih diambang normal, yaitu 70 ribu rupiah per kilo untuk standar size 30, meski demikian petani mengeluh sebab keuntungan mereka tidak sebanding dengan resiko menanam udang yang cukup rentan dengan kamtian yang biasanya disebabkan oleh visur white spot.(Basri)