Kehadiran Flyover Kemiling Dinilai Menambah Kesemrawutan

0
521

Bandar Lampung, buanainformasi.com – Sejak dibangunnya jembatan layang (flyover) di pertigaan Jalan Imam Bonjol dan Jalan Cik Ditiro memang sudah menimbulkan pergunjingan di masyarakat sekitarnya, karena posisi flyover itu dinilai kurang pas dengan keperluan sesungguhnya.

Dampaknya memang luar biasa, selain puluhan pedagang kecil di sepanjang jalan Cik Ditiro yang bertahun-tahun merintis dagang di lokasi itu dan mulai menuai keuntungan kini banyak yang tutup dan kembali menganggur. Memang rakyat tidak bisa menentang kehendak penguasa yang berkuasa penuh atas hak rakyatnya.

 

“Ya kita kan cuma kroco, rakyat kecil yang suaranya tidak terdengar sama sekali di telinga penguasa. Kita usul pun kan gak didengar. Akibatnya begini. Ya saya harus cari kerja lain atau lokasi lain untuk berdagang.” Ungkap Yanto, yang sehari-hari berjualan di kawasan itu pada detiklampung.com.

Dampak lainnya adalah semrawutnya lalu lintas di pertigaan yang dibangun flyover itu. “Bukan tambah lancar, malah lebih semrawut dari sebelumnya. Malah pusing liat pertigaan yang sekarang jadi perempatan dan tidak ada aturan yang jelas itu.” Kata Tika, seorang pedagang Jus buah di bawah flyover, Rabu 28 Februari 2018.

Namun apa daya. Flyover sudah diresmikan meskipun masih amburadul. Bahkan jalan penunjangnya pun tidak lagi dikerjakan oleh pemborongnya.(*)