KASUS SUAP KEPALA BIRO EKONOMI LAMPUNG TERKESAN DI POLITISIR

0
1804
KASUS SUAP KEPALA BIRO EKONOMI LAMPUNG TERKESAN DI POLITISI
KASUS SUAP KEPALA BIRO EKONOMI LAMPUNG TERKESAN DI POLITISI

Bandar Lampung, buanainformasi.com-Kasus dugaan suap mantan Kabiro Ekonomi Pemprov Lampung Farizal BZ mengundang opini dari beberapa pihak, mereka menilai, kasus yang menimpa Kabiro Ekonomi terkesan di politisir. Sejumlah pengamat berpendapat, kasus dugaan suap tersebut sengaja dicuatkan semata mata hanya untuk kepentingan golongan, pasalnya hingga saat ini kasus tersebut terkesan telah terkondisikan, bahkan pihak pemprov sendiri terkesan tutup mulut, hal ini menimbulkan pertanyaan besar apakah masalah suap ini ada kaitannya dengan politik, atau hanya unsur perusakan nama baik.

Salah satu pengamat dan tokoh pemuda Lampung Barat Anton Hilman mengatakan, kasus suap yang terjadi seharusnya mendapat pendampingan penuh terhadap Kabiro ekonomi, hal ini bertujuan untuk mengkonfrontir pendapat di kalangan masyarakat, sekaligus pembuktian apakah yang bersangkutan menerima kucuran dana itu atau tidak.

“saya menyayangkan kasus ini terkesan di endap, kami sebagai masyarakat yang mengerti akan hukum, menilai masalah ini begitu banyak muatan, baik politik maupun kepentingan golongan, selain itu, kasus suap tersebut seharusnya mendapat perhatian serius dari pemerintah Provinsi, terutama Gubernur Lampung, selayaknya memantau penuh setiap perkembangan kasus tersebut,” kata Anton

Dia menjelaskan, Farizal bisa dijadikan oleh oknum untuk merusak nama Gubernur Lampung, pasalnya mengingat dari lingkaran struktur serta sejarah, KABIRO Ekonomi menjadi binaan dekat Gubernur, yang selayaknya mendapat pendampingan untuk membuktikan apakah Farizal bersalah atau tidak.

“Saya melihat kalau kasus ini di cuatkan lantaran sebagai sarana politik, seharusnya gubernur bertindak cepat untuk menangani ini, pasalnya selama kurun waktu 2 tahun ini, kinerja Ridho cukup baik, mungkin dengan kasus ini, mampu akan melunturkan citranya, selain itu, kaus suap tersebut tentunya akan mampu mencoreng nama Lampung, terutama Gubernur, sehingga dengan dasar itu, Gubernur perlu memperhatikan lebih terhadap kasus ini,” kata Anton lagi.

Kemudian lanjut Anton, menelisik dan meneliti kasus suap 14 Miliar, terkait perekamanan video, memang di idikasi telah di rencanakan, semua terlihat dan on camera hand phone yang sengaja di pasang untuk merekam moment vital itu.

“Saya melihat saat pertemuan kabiro ekonomi dengan saudara Djoko, terkesan sudah direncanakan matang, terlihat aneh, posisi uang sudah di keluarkan dan di ambil gambar, selain itu, video itu seharusnya merekam seluruhnya Farizal saat membawa dana itu, namun rekaman itu, hanya sepintas menghitung dan memasukan, kita tidak pernah tahu, apakah uang itu dibawa atau tidak,’ kata Anton menguraikan.

Sementara itu aktivis aliansi mahasiswa peduli Lampung Alex Syaputra mengatakan, penanganan kasus suap Kabiro terkesan lambat dan di tutupi, andaipun didalam penanganan kasus ini ada cacat hukum, kami siap melakukan aksi demi terwujudnya keadilan yang seadil-adilnya. apakah benar fahrijal penerima uang tersebut, karena kasus ini bisa mencoreng nama Lampung. Apalagi kasus ini terindikasi politisasi.

Dirinya menambahkan, pemprov hanya perlu menelusuri siapa dan dari mana dana itu berasal serta kemana aliran dana itu berakhir. sehingga dapat diketahui jelas dalam kasus ini siapa yang bersalah.kasus yang menimpa kabiro ekonomi menghebohkan masyakat lampung, pasalnya beredar video yg mengindikasikan kabiro ekonomi menerima suap 14 M dari saudar Djoko. Masyarakat menunggu hasil akhir dari permasalahan yang menimpa Kabiro semoga keadilan dapat ditegakkan di Negeri ini.

Diberitakan Sebelumnya,mantan Kepala Biro Perekonomian Lampung Farizal di laporkan ke Polda Lampung oleh Kepala Subbagian Sarana dan Prasarana Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Lampung, Djoko Prihartanto terkait setoran uang proyek dari para calon rekanan kepada Farizal melalui Djoko. Para calon rekanan sudah menyetor uang sejumlah Rp 14 miliar ke Farizal, untuk mendapatkan proyek tahun anggaran 2016.namun perkembangan kasus tersebut terkesan abu-abu.Karena belum diketahui siapa yang menerima dana suap tersebut? sementara hasil dari infestigasi harta kekayaan Farizal BZ melalui print koran bank sejumlah uang yang di tuduhkan tidak ditemukan.Masyarakat menilai kasus tersebut selain mencoreng nama lampung terkesan terpolitisir.(Hengki)