Kasus Gigitan Ular Meningkat Pasca Tsunami di Pengungsian Lampung Selatan dan Banten

0
1379

Lampung, buanainformasi.com – Pascatsunami, masyarakat atau relawan yang harus hati-hati terhadap ular. Kasus gigitan ular meningkat pascatsunami di pengungsian Kabupaten Lampung Selatan dan Banten.

Situs resmi Kemenkes RI mencatat ada 14 kasus gigitan ular di Pandeglang, Banten, 22-31 Desember 2018. Dokter spesialis emergency, dr Trimaharani, menguraikan korban gigitan ular di sejumlah puskesmas.

Trimaharani mengatakan ancaman gigitan ular terjadi karena habitatnya terganggu. Hasil riset selama enam tahun yang dilakukannya menunjukkan bahwa setiap bencana ada ancaman gigitan ular.

“Setiap disaster (bencana) ada risiko snakebite, misal banjir di Sampang, gempa di Lombok, erupsi Gunung Raung, erupsi Gunung Merapi, erupsi Gunung Agung, dan sebagainya,” ujar dia.

Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan dr Achmad Yurianto menghimbau masyarakat berhati-hati ketika membersihkan lingkungan pascabencana.

Dia menyarankan, jika mulai bersih-bersih, jangan menggunakan tangan langsung, gunakan kayu dahulu untuk memastikan tidak ada ular, baru pakai tangan.

Karena paca tsunami, sarang ular terusik dan menyebar, berpindah tempat ke tumpukan sampah atau puing, katanya. (*)