Indonesia Darurat Perceraian, 40 Pasangan Bercerai Setiap Jam

0
499

Jakarta, buanainformasi.com – Indonesia bisa dibilang darurat perceraian. Lihat saja, dari 2 juta pasangan yang menikah, 15%-20%-nya mengalami perceraian atau 40 perceraian dalam setiap jam di Indonesia.

Data Puslitbang Kementerian Agama (2016) menyampaikan empat hal utama yang sering menjadi alasan perceraian, yakni hubungan yang tidak harmonis, tidak ada tanggung jawab, kehadiran pihak ketiga, dan persoalan ekonomi.
Bahkan, dari proses persiapan pernikahan, seperti menyiapkan gedung, baju pengantin, dan dekorasi, mulai terjadi ketegangan dan pertengkaran yang hanya bisa disikapi jika pasangan siap menghadapi pernikahan.

“Saat ini semakin banyak tekanan dari media sosial yang kerap membuat pasangan muda panik dan lebih fokus pada acara pernikahan yang bergengsi,” kata Saskhya Aulia Prima MPsi, psikolog sekaligus co-founder Tiga Generasi.

Padahal, selain memikirkan hal teknis, para calon pasangan suami istri (pasutri) sangat perlu menyiapkan mental sebagai fondasi membangun rumah tangga yang harmonis ke depannya. Masalahnya, pernikahan bukan semata menyatukan pasangan, melainkan dua keluarga. Keinginan kedua keluarga dalam mempersiapkan pernikahan acap kali membuka peluang keributan. Solusinya adalah menyatukan pendapat dan harapan kedua pasangan dulu.

“Pastikan satu suara, kalau sudah sepakat baru komunikasikan keinginan ini kepada orang tua dan calon mertua,” urai psikolog Fathya Artha Utami MPsi.

 

Menyiapkan pernikahan memang tidak mudah, apalagi tanpa bantuan wedding organizer, misalnya. Hal ini amat dipahami psikolog Tiara Puspita N MPsi. Namun, Tiara mengingatkan agar tidak mempermasalahkan hal yang tidak penting.

“Jangan sampai karena stres, lalu melampiaskan kepada pasangan atau keluarga,” katanya.

Untuk yang merasa pasangannya lebih banyak berkontribusi dalam mengurus persiapan pernikahan, tunjukkan bahwa kita juga peduli dengan cara menanyakan perkembangan persiapan acara atau hal yang menyulitkan persiapan.

Adapun untuk yang merasa pasangan sudah cukup membantu dalam menyiapkan pernikahan, kita dapat menawarkan diri untuk menemani pasangan dalam melakukan hobi/kegiatan yang menyenangkan agar semakin semangat menjalani proses persiapan pernikahan.

Tidak ada salahnya pula melakukan kegiatan yang dapat membuat kita dan pasangan lebih rileks, seperti datang ke tempat refleksi atau melakukan yoga bersama.(*)