Harga Pertalite Naik, Warga Way Kanan Serbu Premium Meski Pasokan Terbatas

0
494

Way Kanan, buanainformasi.com – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dari Rp7.800 menjadi Rp8.000 per liter dikeluhkan warga Way Kanan, Lampung. Akibatnya, warga berbondong-bondong menyerbu Premium di sejumlah SPBU. Sayang, pasokan BBM itu pun terbatas.

Kenaikan Pertalite dibenarkan Didik, seorang Pengawas SPBU yang berada di pinggir jalan lintas sumatera Kampung Bumiratu, Kecamatan Blambangan Umpu. Ditemui dikediamannya, Jumat (30/3) menjelaskan, pemerintah telah menaikkan harga Pertalite sebesar Rp200.

“Akibatnya, antrean panjang terjadi di SPBU. Warga ramai-ramai membeli BBM jenis Premium, hal itu dikarenakan Premium pasokannya terbatas,” papar Didik.

Salah seorang warga yang sedang membeli BBM di SPBU tersebut, mengaku tidak mengetahui kalau ternyata harga Pertalite naik karena tidak ada sosialisasi.

“Saya baru tahu saat mengisi ini BBM di SPBU,” kata Manafi, warga Sidoarjo, Sabtu (31/3) pagi.

Kendati kenaikannya hanya Rp200 per liter, tetapi menurut dia tetap terasa memberatkan karena rata-rata warga sudah menggunakan pertalite karena berkurangnya pasokan premium.

 

“Kalau mengisi BBM di SPBU itu adanya cuma pertalite karena premium sudah dikurangi pasokannya, dan kenaikan harga pertalite jelas sangat terasa karena kebutuhan kita cukup tinggi,” katanya.

Widodo, warga lainnya juga mengeluhkan kenaikan harga Pertalite karena khawatir berdampak terhadap kenaikan harga bahan kebutuhan pokok.

“Saya terus terang terkejut juga tiba-tiba harga Pertalite naik dan ini sudah beberapa kali terjadi. Dulu, biasanya pemerintah menyosialisasikan sebelum diputuskan kenaikan harga BBM,” katanya.

Ia juga mengaku baru mengetahui harga pertalite naik saat mengisi BBM di SPBU dan melihat harga naik dari Rp7.800 menjadi Rp8.000 karena sebelumnya tidak ada sosialisasi dari pemerintah sebagai pemegang kebijakan.

“Mudah-mudahan kenaikan harga pertalite ini tidak memicu kenaikan harga bahan kebutuhan pokok. Jika memicu kenaikan harga bahan pokok, tentu akan semakin menambah beban hidup keluarga,” katanya.

Warga lainnya yang tidak mau disebutkan namanya, juga berpendapat, pemerintah telah berbohong dan tidak konsisten,

“Saya ingat sekali pada Maret tahun 2018 pemerintah berjanji tidak akan menaikkan harga BBM hingga 2019 mendatang. Hal itu saya baca di Media online yang cukup ternama, ditulisan tersebut pemerintah melalui Sekjen ESDM, Ego Syahrial.Saya sangat kecewa terhadap pemerintah,” Ujarnya dengan nada kecewa.(*)