Harga Kakao kering di Lambar Turun Petani Mengeluh

0
1689

Lampung Barat, buanainformasi.com – Harga biji buah kakao kering di Lampung Barat terjun bebas. Jika sebelumnya harganya mencapai Rp35 ribu-Rp40 ribu per kilogram, saat ini, hanya Rp20 ribu-Rp25 ribu per kilogram.

Turunnya harga buah kakau kering sejak sepekan terakhir akibatnya para petani enggan untuk menjual hasil panen, tertundanya hasil panen dijual akibat biaya yang dikeluarkan tidak sesuai dengan pengeluaran.

“Kami tidak tahu apa yang menyebabkan harga kakao turun. Yang jelas para pengepul hanya berani Rp20 ribu sampai Rp25 ribu per kilogram, bergantung dari tingkat kekeringan kakao yang kami jemur. Tetapi, kalau musim hujan seperti ini untuk pengeringan sangat sulit,” kata Intan, warga Pekon Sukamarga Kecamatan Suoh, Selasa, (15/11).

Kalau jemuran kakao hanya satu hari maka harganya hanya Rp20 ribu per kilogram. Namun jika mengingikan buah kakau kering petani terpaksa harus menjemur tiga sampai empat hari dan pengepul sangguo memberi harga mencapai Rp25 ribu per kilogram.”Turunnya harga kakao  baru sepekan ini. Tapi, meskipun murah kami harus tetap dijual untuk kebutuhan sehari-hari,” kata dia.

Di lain pihak, Sopian juga mengakui pengurusan kakao itu sangat sulit. Usai dipetik dan dipilih yang sudah matang baru dikupas. Tujuannya, memilah bijinya setelah itu baru dijemur. “Sebenarnya, semua komoditas pertanian ini sulit untuk mengurusnya sebelum dijual,” terang dia.

Lanjutnya, untuk kakao sendiri panennya dua minggu sekali dan hasilnya bisa membantu memenuhi kebutuhan keluarga. “Enaknya kakao ini berkesinambungan. Dua pekan kami sudah bisa panen lagi, tidak seperti kopi yang hanya satu tahun sekali panennya. Yang masih menjadi kendala kami minimnya agen atau pengepul. Sehingga, kami tidak bisa mencari harga yang sedikit tinggi,” kata Sopian.(Romi Erlan)