Dinas Pertanian Tanggamus Siasati Mindset Harga Kopi dan Lada Yang Dikeluhkan Masyarakat

0
951

Tanggamus, Penacakrawala.com – Menyikapi Informasi yang beredar tentang anjloknya harga Kopi dan Lada di Lampung khususnya Kabupaten Tanggamus. Catur Agus Dewanto Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Tanggamus berupaya mensiasati peningkatan Komoditas Perkebunan Kopi dan Lada dengan cara merubah Mindset Petani. Jum’at, 24 Juli 2020.

“Fluksuasi harga Kopi dan Lada tergantung dari Pangsa pasar dan Dunia, berdasarkan data setiap minggu sekali terjadi perubahan harga Kopi dan Lada. Untuk itu masyarakat tani Kopi dan Lada dapat mensiasati dengan menjadikan kedua komoditas tersebut memiliki nilai lebih dengan cara pengolahan hasil, misal kopi petik merah dapat memiliki nilai tambah jika petani bekerjasama dengan Pabrik, Roasting Lokal, pemilihan Kopi Lanang juga memberikan nilai ekonomi tambahan,”kata Catur mengirimkan Tanggapan Ke Bupati Tanggamus.

Lanjut Catur, hal tersebut lebih baik dibandingkan jika menjual hasil panen langsung kepasar. Begitu juga dengan lada, nilai tambahnya dengan menjadikan lada putih walau permintaan pasar lada putih masih sangat kecil, namun harga lada putih lebih mahal daripada lada hitam,”terangnya.

Masih menurut Catur, “Dinas Pangan dan Pertanian berupaya meningkatkan produksi komoditas khususnya Kopi dan Lada, dengan cara merubah Mindset petani agar menjaga kualitas dan mutu dengan cara melaksanakan pembinaan kepada kelompok Tani, dalam hal meningkatkan produktivitas komoditas perkebunan serta penggunaan teknologi pasca panen untuk mendapatkan kualitas bagus,”tukasnya.

Mengutip laman Komentar Facebook yang di unggah Penacakrawala.com “Anak Jokowi Datang ke Tanggamus Ingin Melihat Pengolahan Kopi”. Beberapa netizen sangat mengharapkan kenaikan harga Kopi di Lampung khususnya Kabupaten Tanggamus.

“Buat bapak atau ibu yang bisa bertemu langsung / bertemu pejabat tolong tolong usulkan harga harga petani kopi dan lada,”kata Raditya Syaputra.

“Semoga harga kopi naek,”kata Lina Listiani Listiani.

“Kopi harganya hancur bos…. masak mahalan gula ama minyak,”ucap Heri Wianto.

(Uud)