Curah Hujan Tinggi, Air Terjun Waykanan Potensi Celaka

0
447

Way Kanan, buanainformasi.com – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Waykanan Rusli Arsyad mengimbau masyarakat tidak bermain di beberapa titik air terjun saat curah hujan tinggi karena bisa mencelakakan.

“Volume air meningkat dan dapat membahayakan nyawa warga yang ingin bermain air di sekitaran air terjun itu. Jadi, tidak mandi dan mencuci di curup (air terjun),” kata Rusli Arsyad, Selasa (20/2/18).

Curah hujan akan tetap tinggi pada Januari – Mei mendatang. Dan warga yang ingin berkunjung ke sejumlah wisata di Air Terjun Putri Malu, Gangsa, hingga Kereta, harus lebih berhati-hati karena volume air kadang-kadang dapat meningkat dengan sendirinya.

 

Cuaca ekstrim pada awal tahun ini membuat sejumlah wisata curup yang ada harus dipasang plang pemberitahuan untuk tidak mandi, mandi dan lainnya karena dapat membahayakan nyawa dari para pengujung tersebut.

“Kita harus ekstra hati-hati, bila ada yang ingin berkunjung untuk dapat di dampingi khususnya dari para aparat kampung atau warga sekitar,” kata Rusli.

Selain itu, tingginya volume air bukan hanya diakibatkan banyaknya curup, tetapi aliran dari atas gunung yang membuat air mengalir deras ke bawah.

Dari informasi yang di himpun oleh BPBD dari tahun ke tahun, jumlah korban yang meninggal dunia, hilang dan luka-luka akibat terseret aliran air mengalami penurunan. Itu berarti masyarakat telah sadar dan mengetahui bahayanya bermain di air sungai bila cuacara hujan sedang tinggi.

“Dari 2016 – 2017 turun drastis hingga 50 persen. Tetapi untuk jumlah berapa korban kami belum memegang data yang lengkap,” tegasnya.

Rusli menghimbau kepada seluruh masyarakat atau pengujung yang ingin datang berwisata air terjun yang ada di Waykanan agar lebih berhati – hati khususnya yang membawa anak – anak.

Selain itu, warga juga dihimbau untuk mengantisipasi bencana lain berupa longsor, banjir bandang, dan petir. “Untuk mencegahnya segera bersihkan saluran-saluran air maupun pemangkasan terhadap dahan-dahan pohon yang rapuh dan terlalu lebat,” kata Rusli Arsyad.(*)