Buanainformasi.com – Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi mengatakan hasil pemeriksaan awal terhadap bubuk putih di dalam paket yang ditujukan ke KBRI Canberra pada Senin pagi kemarin tidak mengandung zat berbahaya. Mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda itu menyebut, ini baru hasil penyelidikan sementara.
Demikian ungkap Retno yang dihubungi VIVA.co.id melalui pesan pendek pada Selasa, 5 Mei 2015.
“Info awal dari kepolisian federal Australia (AFP) seperti itu. Hasil uji laboratorium keseluruhan masih ditunggu,” ujar Retno.
Dia pun belum bisa memastikan apa kandungan bubuk putih yang ada di dalam paket mencurigakan tersebut.
“Kami masih belum memperoleh informasi itu. Hasil laboratorium penuh masih terus kita tunggu,” kata Retno.
Paket mencurigakan itu ditemukan oleh petugas jaga KBRI Canberra pada Senin pagi kemarin. Begitu paket dibuka, ternyata di dalamnya terdapat bubuk putih.
Khawatir terdapat zat berbahaya di dalamnya, maka petugas di KBRI langsung menghubungi polisi. Maka, petugas darurat untuk jenis zat berbahaya (HAMZAT) langsung mendatangi gedung KBRI yang berlokasi di 8 Darwin Avenue, Yarralumla, Canberra itu. Sebelumnya di waktu yang bersamaan, aliran listrik di KBRI Canberra juga terputus.
Namun, Duta Besar RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, yang dihubungi VIVA.co.id pada Senin malam kemarin, memastikan tidak ada kaitannya antara pengiriman paket dengan padamnya aliran listrik di KBRI Canberra. Nadjib juga enggan berspekulasi apakah pengiriman paket itu terkait dengan pelaksanan eksekusi mati yang dilakukan pada pekan lalu di Pulau Nusakambangan.
Komentar serupa juga disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir. Arrmanatha mengatakan akan menyerahkan seluruh penyelidikan ke pihak polisi.
“Kami akan membiarkan polisi yang menyelidiki hal tersebut,” ujar diplomat yang akrab disapa Tata melalui pesan pendek kepada VIVA.co.id kemarin. (sumber : Viva.co.id)
