Beri Edukasi Pertanian, DPRD Lamteng Adakan Praktik Lapangan

0
571

Lampung Tengah, buanainformasi.com – Dalam rangka memberikan edukasi soal pertanian, anggota Komisi 2 DPRD Lampung Tengah Sumarsono mengadakan praktik lapangan kepada siswa-siswi Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Islam Gayau Sakti.

Dalam kesempatan itu, para siswa diberikan pengetahuan tentang tata cara pertanian, pengobatan hama serta pembuatan pupuk cair organik dengan bahan bahan yang mudah didapatkan di lingkungan sekitar.

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan juga meningkatkan hasil pertanian guna menuju kedaulatan pangan,” kata Sumarsono, Sabtu, 3 Februari 2018.

Kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar lima 55 siswa SMK Islam Gayau Sakti dan beberapa petani dari Kampung Gayau Sakti.

Praktik kerja lapangan tersebut berlangsung di kebun percontohan milik Sumarsono yang berada di Kelurahan Seputih Jaya, Kecamatan Gunung Sugih, Lampung Tengah.

“Kegiatan ini adalah mengajak anak-anak SMK untuk belajar lapangan, untuk mengamati berbagai macam tanaman yang ada di lahan kita ini. Kemudian ada juga pembagian pupuk organik cair untuk mengantisipasi dicabutnya subsidi pupuk oleh pemerintah, sehingga masyarakat sudah teredukasi, dicerahkan, dan dicerdaskan sehingga ketergantungan kepada pupuk kimia sudah berkurang,” terang Sumarsono.

Terkait melibatkan siswa SMK Pertanian, politisi PDI Perjuangan ini menjelaskan, saat ini negara kita yang dikenal Agraris tapi sekolah-sekolah pertanian seperti di tinggalkan. Bahkan anak-anak muda banyak meninggalkan dunia pertanian sehingga program pemerintah yang mengejar kedaulatan pangan tidak akan mudah tercapai.

“Di masa negara lalu kita selalu bangga memberikan buah-buahan untuk tamu kenegaraan, namun saat ini kita malah impor dari negara lain. Ayolah kita berbuat untuk masyarakat dan kalian sebagai anak muda, teruslah giat bercocok tanam, terus melakukan penelitian, edukasi-edukasi, sehingga penghasilan kita bertambah dan kedaulatan pangan yang seperti saya sampaikan berdikari dan berkepribadian betul-betul akan tercapai,” tuntasnya

Muhammad Bastomi, salah satu murid kelas 11 SMK Islam Pertanian Gayau Sakti mengatakan bahwa dengan adanya praktik lapangan tersebut dapat mengetahui penyakit yang menyerang tanaman ataupun pencegahannya.

Bustomi mengaku akan mempraktikan bimbingan dari Pak Sumarsono sehingga pengetahuannya semakin bertambah.

“Kendalanya adalah istilah latin dari penyakit tanaman, namun dengan adanya bantuan pupuk cair organik dari wakil rakyat, kami siap mempraktikan,” ujarnya.

Pada tahun ini, Sumarsono juga akan kembali membagikan bibit jagung kepada masyarakat petani di Lampung Tengah.

“Selain memberikan edukasi kepada masyarakat petani terkait bagaimana membuat bibit padi yang baik dan alhamdulillah sudah berjalan baik, saya juga akan mengedukasi masyarakat bagaimana membuat bibit jagung sendiri dan tidak harus beli,” jelasnya.

Saat ini harga bibit jagung Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu per kg. Padahal pada masa nenek moyang kita dahulu tidak pernah membeli bibit tetapi dengan membuat sendiri.

“Untuk itulah saya mengedukasi petani agar mandiri bibit ke depannya,” ungkap Sumarsono di kebun percontohan pertaniannya.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan bibit ini jagung tersebut, anggota Komisi II DPRD Lampung Tengah ini mengembangkan bibit jagung infrida, sehingga dapat digunakan untuk bibit lagi.

Untuk itulah pihaknya minta kepada dinas terkait untuk dapat meningkatkan kinerjanya, responsib atas keluhan masyarakat serta pembinaan yang kontinue.(Advertorial)