Beasiswa Hingga Perguruan Tinggi Masuk dalam Progja Samsul Hadi

0
590

Tanggamus, buanainformasi.com – Paslon nomor urut dua, Samsul Hadi yang berpasangan dengan Nuzul Irsan (SAM-NI), pada pemilihan bupati dan Wakil bupati Tanggamus untuk periode 2018/2023 memasukkan sektor pendidikan sebagai program prioritas jika dirinya kelak terpilih menjadi bupati dan wakil bupati.

Selain memang dulunya berprofesi sebagai guru, perhatian Samsul Hadi pada bidang pendidikan sudah mulai ia implementasikan saat menjabat sebagai plt bupati.

“Dari 15 kabupaten yang ada di Provinsi lampung, Tanggamus duduk di peringkat ke-14, ini tentu sangat tidak baik. Makanya saat saya menjabat sebagai Plt hingga definitif kemarin, pendidikan menjadi fokus saya dan alhamdulillah, walaupun waktu yang cukup singkat, saat ini sudah naik di posisi ke-11, ucapnya pada Selasa, (13/03/2018).”

Perbaikan pada dunia pendidikan akan terus kami lakukan, salah satunya adalah menyediakan beasiswa hingga Perguruan Tinggi bagi yang berprestasi.

“Saya dan Pak Nuzul akan memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi dan kurang mampu. Khusus untuk yang Hafidz ( Penghafal Al-Qur’an), akan kami berikan beasiswa sampai perguruan tinggi, tegasnya.”

 

Tidak hanya itu, samsul hadi yang dikenal sebagai kyai ini juga akan memberikan tunjangan bagi tenaga pengajar. “Guru honorer akan kita tingkatkan intensifnya, termasuk guru ngaji. Target kami, pada 2019 nanti, setidaknya 2000 guru ngaji sudah merasakan program ini. Pendataan ulang pun akan kami lakukan, agar program ini tepat sasaran, jelasnya.”

Perbaikan sarana dan prasarana, lanjutnya, akan terus dilakukan agar peningkatan kualitas pendidikan dapat segera terwujud. “Banyak sekali sarana dan prasarana yang perlu mendapatkan perhatian. Perbaikan sarana dan prasarana ini sudah saya mulai sejak saya menjabat sebagai plt. kemarin.”

Sekedar untuk informasi, bahwa masalah pendidikan memang tidak hanya terjadi dalam Skala daerah saja, melainkan juga masih menjadi problem yang serius di tingkat nasional.

Misalnya saja, jika kita mengacu pada data yang dikeluarkan oleh World Economic Forum (WEF) yang berjudul Global Human Capital Report 2017 pada tahun 2017 lalu yang menyimpulkan bahwa kualitas Sumber daya Manusia Indonesia, secara rata-rata masih dibawah negara ASEAN lainnya seperti Singapura, Malaysia, Thailand Dan Filipina.

Di awal tahun 2017, Menteri ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri mengatakan bahwa sebanyak 60% tenaga kerja Indonesia hanya lulusan SD dan SMP. Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan untuk negara yang kaya seperti Indonesia.