Balita Asal Krui Selatan Terlahir Tanpa Anus

0
470

Pesisir Barat, buanainformasi.com – Sunarsih, balita berjenis kelamin perempuan yang baru berusia 19 bulan, buah hati pasangan Heri Susanto (40) dan Farida Eriyana (37), warga Pekon Balai kencana, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), terlahir dengan kondisi tanpa lubang anus (Anus Imperforata).

Ditemui di kediamannya di Pekon Balai Kencana, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat M. Iqbal melihat langsung kondisi dari keluarga tersebut.

Kondisi keluarga yang berada dibawah garis kemiskinan, membuat upaya yang dilakukan kedua orangtuanya terbilang seadanya sesuai dengan kemampuan perekonomian.

Sang Ayah, Heri menjelaskan bahwa anaknya telah menjalani 17 kali kontrol dan 2 kali operasi di RS. Abdul Muluk. Dan setiap sebulan sekalinya harus rutin kontrol ke Rumah Sakit tersebut.

“Waktu terakhir kontrol, dokternya bilang anak saya harus jalani operasi satu kali lagi dan itu operasi ketiga dan terakhir untuk membuat saluran lubang anus. Cukup berat juga biayanya untuk setiap bulan harus ke Bandar Lampung,” ujar Heri,dilansir dari suarapedia.com, Jumat (23/2/).

Dirinya menjelaskan bahwa selama ini masa pengobatan untuk anaknya, dirinya hanya mengandalkan BPJS untuk sekedar meringankan beban biaya operasi. “Sering juga terlambat cek ke Rumah sakit karena biaya,” lanjutnya.

Ayah 7 anak yang hanya berprofesi sebagai nelayan dan kerja serabutan itu menerangkan biaya yang dikeluarkannya untuk kontrol tiap bulan ke Rumah Sakit itu sampai memakan biaya sebanyak Rp600 ribuan.

“Lumayan juga sekali jalan untuk cek ke Rumah Sakit, biaya ongkos, dan makan disana bisa habis Rp600 ribu. Paling bisa buat nambahin biaya dari bantuan PKH,” jelasnya.

 

Ia pun sempat berutang kepada Bank agar keperluan keluarganya dapat terpenuhi. “Ya mau bagaimana, beras dirumah sudah habis, anak saya yang kecil juga perlu untuk kontrol, jadi sempat saya hutang ke Bank, dicicil lah dikit-dikit. Dari pada saya mencuri jadi lebih panjang nanti masalahanya,” keluh Heri.

Sementara itu, anggota DPRD Pesibar M. Iqbal mengimbau kepada Dinas terkait untuk dapat mmeberikan perhatian lebih terhadap keluarga Heri, terutama pada kondisi anaknya tersebut.

“Untuk hal ini kami menghimbau kepada Dinas Sosial setempat untuk memberikan perhatian. Apalagi kondisi keluarga ini merukan keluarga tidak mampu,” harapnya.(*)