Lampung Utara, buanainformasi.com-Kembali, aksi sadis begal di lampung utara cedrai korban hingga kritis, saat ini korban tampak lemah terbaring di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum (RSU) Abdul Moeluk Bandar Lampung, (13/09/2015)
Erwan (15) Bin Hambali, Warga Desa Cahaya Makmur Kecamatan Sungkai Jaya Lampura, tampak terbaring lemah karena menderita luka di bagian kepala, perut hingga keluar usus dan tangan akibat sabetan senjata tajam milik pelaku sadis begal kemarin siang sekitar pukul 13:30 WIB di wilayah cempaka barat lampung utara.
Akibat luka yang cukup serius yang di alaminya, Korban yang masih bersetatus seorang pelajar terpaksa meninggalkan pelajaran di sekolahnya untuk sementara waktu.
Menurut keterangan Hambali (40) Orang Tua korban, sebelum di rawat di Rumah Sakit Abdul Moeluk, korban sempat di larikan ke Rumah Sakit Umum (RSU) Ria Cudu Kotabumi. Karena melihat keadaan korban yang kritis ahirnya pihak rumah sakit umum kotabumi merujuk korban ke Rumah Sakit Umum Abdul Moeluk Bandar Lampung.
Setelah di rawat satu malam di Rumah Sakit Umum Abdul Moeluk Bandar Lampung, ahirnya korban menghembuskan NAFAS TERAHIR sekitar Pukul 09:55 WIB, dan Jenazah langsung di bawa keluarga pulang ke kampung halamannya di Lampung utara untuk di kebumikan
Satu unit sepeda motor YAMAHA jenis VEGA ZR dengan Nomor Polisi (NOPOL) BE 7369 YT Nomor Rangka (NOKA) MH35D9203BJ198402 dan Nomor Mesin (NOSIN) 5D91198397, berhasil lenyap di gondol begal. Peristiwa yang di alami korban tersebut telah di laporkan ke Polsek Sungkai Jaya, untuk penyelidikan lebih lanjut
Harapan Hambali, keluarga korban dan warga Desa Cahaya Makmur, kecamatan sungkai jaya kepada Polres lampung utara, agar segera dapat menangkap para pelaku begal sadis tersebut dan dapat di proses secara hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia, karena selama ini para pelaku begal tersebut selalu meresahkan para pengguna jalan. Dan selama ini para pelaku begal sadis selalu menjadi “sosok- HANTU”, Yang menakutkan bagi para pengguna jalan, terutama anak-anak pelajar, ujar salah seorang keluarga korban dan beberapa orang warga yang tidak ingin namanya di publikasikan, (ss)