Aksi Heroik Dua Petani di Malang Selamatkan Ratusan Penumpang Kereta Api

0
790

petani-selamatkan-ka-gajayana780x390SUKUN, Buanainformasi.com.com — Aksi nekat dilakukan oleh dua petani di Gadang Malang yang menghadang laju KA Gajayana, Rabu (18/3/2015) sekitar pukul 14.00 WIB.

Edi Sudarmi dan Bonadi memberanikan diri menghentikan laju kereta karena mengetahui ada bagian rel yang rusak.

Karena aksi petani itu, masinis KA Gajayana menghentikan kereta yang penuh penumpang, di tengah area persawahan di daerah Gadang Gang X atau Km 53 jalur rel Malang.

Masinis selanjutnya turun dan melihat langsung kondisi rel kereta yang rusak dan melapor ke atasannya. Penghentian KA Gajayana itu bermula dari Edi, yang melihat kondisi rel menganga.

“Waktu saya jalan mau melayat ke kampung sana, saya lihat kok relnya rusak. Ketika saya kembali, saya lihat kondisi rel selain menganga, juga mulai melengkung, padahal dari pagi kereta sudah bolak balik lewat. Saya khawatir kereta berikutnya nanti terguling,” kata Edi.

Edi awalnya berencana mendatangi stasiun untuk melapor. Namun karena sudah ada kereta yang akan melintas lagi, Edi dan temannya berinisiatif menghadang kereta yang lewat saat itu, yakni KA Gajayana.

“Teman saya, Pak Bonadi, berdiri di rel sambil mengibar-ngibarkan gombal (kain), dan keretanya berhenti sekitar 100 meter dari rel yang rusak,” papar Edi.

Akibat kerusakan rel itu, KA Gajayana harus menunggu hampir satu jam. Setelah petugas perbaikan datang, KA Gajayana baru diizinkan melanjutkan perjalanan. Kecepatan KA pun hanya 5 km per jam saat melintas di rel yang rusak.

Tim dari PT KAI selanjutnya melakukan perbaikan darurat dengan mengganjal rel yang rompal menggunakan balok kayu yang diikat kawat.

Penanganan darurat ini memungkinkan KA berikutnya, yakni KA Malabar, dapat melintas meski secara perlahan.

Kepala Bagian Jalan Rel PT KAI Resor Malang Suharno yang menangani kerusakan di lokasi menyebut bahwa kerusakan rel berupa gompal di sambungan rel. Bagian rel yang gompal terputus sekitar 12 cm.

“Kalau kereta melaju cepat, kerusakan di rel ini bisa saja menyebabkan kereta anjlok,” kata Suharno di lokasi. (sumber : Kompas.com)