Akibat Kapal Pengeruk Pasir Ribuan Warga Mengamuk Dan Hancurkan 3 Rumah

0
1180

12/8/2016

[sz-ytvideo url=”https://www.youtube.com/watch?v=Tgob4RXglAo” theme=”dark” cover=”youtube” start=”1″ end=”1″ responsive=”y” autoplay=”y” loop=”y” fullscreen=”y” disablekeyboard=”y” disableiframe=”y” disablerelated=”y” delayed=”y” schemaorg=”y” /]

Lampung Timur, buanainformsi.com-Ribuan warga Desa Margasari dan Sukorahayu, Kecamatan Labuahan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, mengamuk dan menghancurkan 2 rumah warga serta 1 rumah milik kepala desa setempat. Peristiwa ini dipicu persoalan keberadaan kapal tongkang yang akan melakukan ekploitasi di sekitar tangjung sekopong.

Ribuan warga Dusun Kuala Penet, Desa Marga Sari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, langsung mendatangi rumah Asep, Kudori, dan Nyoto Siswoso selaku kepala desa. Masa mengamuk dan merusak 3 rumah tersebut dengan lemparan batu.

Amuk masa ini dipicu karena tersulut isu adanya rencana penambangan pasir laut disekitar pulau Sekopong, Lampung Timur. Masa yang sebelumnya telah melakukan musyawarah dengan pihak perusahan PT. 55 Nuswantara, tidak menemukan kesepakatan. Masa yang merupakan nelayan, menolak ekploitasi tersebut karena dikawatirkan akan merusak lingkungan laut sehingga akan sulit mendapatkan ikan, bahkan, warga sempat menyandera camat Labuhan Maringgai selama 1 jam.

Kemarahan masa tidak terbendung karena salah seorang warga mendapatkan pukulan dari oknum yang diduga membekengi pihak perusahan. Polisi pun terpaksa melespakan tembakan dan gas air mata untuk mengusir masa yang telah membabi buta ini, akibat aksi tersebut rumah milik Asep, Kudori, dan Nyoto selaku kepala desa hancur.

Nurdian salah satu warga menuturkan sebelumnya para nelayan ini telah melakukan penyandraan terhadap kapal penambang pasir, namun upaya tersebut sia-sia, hingga akkhirnya warga pun mengamuk. (Basri Subur)