Ahok: UN Online Tak Bikin Siswa Tegang dan Stres

0
740

gubernur-dki-jakarta--basuki-tjahaja-purnama_663_382Buanainformasi.com – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menilai penerapan sistem baru dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA dan sederajat yang dilaksanakan pada tahun 2015 tidak membuat stres peserta.

“Sistem baru ini membuat anak-anak tidak tegang, tidak stress,” ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, usai melakukan pemantauan pelaksanaan UN bersama Presiden Joko Widodo dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan di SMAN 2 Jakarta, Taman Sari, Jakarta Barat, Selasa, 14 April 2015.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun ini menerapkan kebijakan di mana hasil UN sama sekali tidak menjadi faktor penentu kelulusan siswa. Pada UN tahun ini, siswa dipastikan lulus, sedangkan hasil UN dan hasil belajar mereka selama 3 tahun, akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan penerimaan mereka di jenjang pendidikan selanjutnya.

Ahok bersyukur sistem UN sebelumnya, di mana hasil UN sepenuhnya menjadi penentu kelulusan siswa, dihentikan penerapannya.

“Kalau yang dulu kesannya tegang. Bayangin, nasib Anda selama 3 tahun sekolah, cuma ditentukan oleh ujian selama 2 jam selesai. Itu sesuatu yang membuat mereka tegang kan?,” kata Ahok.

Maka dari itulah Ahok menekankan, para siswa harus mengedepankan sikap kejujuran dalam melaksanakan ujian karena mereka sudah tidak semata-mata mengejar kelulusan lagi.

“Kita enggak perlu susah payah berusaha dapat nilai bagus dengan cara nyontek. Kalau enggak mampu ya sudah. Otak kita juga ada batasannya kok. Yang penting kita punya hati yang jujur. Nanti Anda sukses. Jadi orang ya Anda mesti jujur. Mau dimusuhin 100 orang juga tetep jujur aja lah, nanti kamu menang sendiri kok,” tambah Ahok.

Ujian Nasional tingkat SMA dan sederajat tahun 2015 dilaksanakan pada tanggal 13 hingga 15 April 2015.

Secara keseluruhan, UN jenjang SMA dan sederajat di DKI Jakarta tahun ini diikuti oleh 115.608 siswa. Sebanyak 51.294 siswa berasal dari 461 SMA atau MA, sedangkan sebanyak 64.314 berasal dari 596 SMK. (sumber : Viva.co.id)